BANGUNAN PELINDUNG PANTAI
BERDASARKAN LETAKNYA DIBAGI MENJADI DUA, YAITU DI PANTAI DAN LEPAS PANTAI :
A.
Di
Pantai
1.Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus
pantai yang diletakan di kedua sisi muara sungai yang berfungsi untuk
mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada penggunaan muara sungai
sebagai alur pelayaran, pengendapan dimuara dapat mengganggu lalu lintas
kapal.untuk keperluan tersebut jetty harus panjang sampai ujungnya berada di
luar sediment sepanjang pantai juga sangat berpengaruh terhedap pembentukan
endapan tersebut. Pasir yang melintas didepan muara geelombang pecah. Dengan
jetty panjang transport sediment sepanjang pantai dapat tertahan, dan pada alur
pelayaran kondisi gelombang tidak pecah, sehingga memungkinkan kapal masuk ke
muarasungai.
Selain untuk melindingi alur
pelayaran, jetty juga dapat digunakan untuk mencegah pendangkalan dimuara dalam
kaitannya dengan pengendalian banjir. Sungai-sungai yang bermuara pada pantai
yang berpasir engan gelombang yang cukup besar sering mengalami penyumbatan
muara oleh endapan pasir.karena pengaruh gelombang dan angin, endapan pasir
terbentuk di muara. Transport akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan
kemudian diendapkan. endapan yang sangat besar dapat menyebabkan tersumbatnya
muara sungai. penutupan muara sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir
didaerah sebelah hulu muara. Pada musim penghujan air banjir dapat mengerosi
endapan sehingga sedikit demi sedikit muara sungai terbuka kembali. Selama
proses penutupan dan pembukaan kembali tersebut biasanya disertai dengan
membeloknya muara sungai dalam arah yang sama dengan arah transport sediment
sepanjang pantai. Jetty dapat digunakan untuk menanggulangi masalah
tersebut.mengingat fungsinya hanya untuk penanggulangan banjir, maka dapat
digunakan salah satu dari bangunan berikut, yaitu jetty panjang, jetty sedang,
jetty pendek. Jetty panjang apabila ujungnya berada diluar gelombang pecah.tipe
ini efektif untuk menghalangi masuknya sedimen kemuara, tetapi biaya konstruksi
sangat mahal, sehingga kalau fungsinya hanya untuk penaggulangan banjir maka
penggunaan jetty tersebut tidak ekonomis. Kecuali apabila daerah yang harus
dilindungi terhadap banjir sangat penting. Jetty sedang dimana ujungnya berada
anatar muka air surut dan lokasi gelombang pecah, dapat menahan sebagian
transport sediment sepanjang pantai. Alur diujung jetty masih memungkinkan
terjadinya endapan pasir. Pada jetty pendek, kaki ujung bangunan berada pada
permukaan air surut.fungsi utama bnagunan ini adalah menahan berbeloknya muara
sungai dan mengkonsentrasikan aliran pada alur yang telah ditetapkan untuk bisa
mengerosi endapan, sehingga apada awal musim penghujan di mana debit besar
(banjir) belum terjadi, muara sungai telah terbuka.
Selain ketiga tipe jetty
tersebut, dapat pula dibuat bangunan yang ditempatkan pada kedua sisi atau
hanya satusisi tebing muara yang tidak menjorok kelaut. Bangunan ini sama
sekali tidak mencegah terjadinya endapan dimuara.fungsi bangunan ini sama
dengan jetty pendek, yaitu mencegah berbeloknya muara sungai degan
mengkonsentrasikan aliran untuk mengerosi endapan. Biasanya
jetty dilengkapi juga dengan trestle (jembatan) yang tegak lurus pantai.
Berikut adalah contoh sketsa denah dan potongan melintang jetty.
Gelombang

Garis gel. pecah
Jadi secara
keseluruhan Jetty itu terdiri dari :
- Tiang Pancang, bisa dari baja atau beton
- Tile Cap
- Caping beam : balok melintang yang dibuat cast in situ (cor di situ)
- Balok Beton pracetak : balok beton ini pesen dari pabriknya, jadi buat pengangkutan ke are lokasi harus di towing pake barge dan tuckboat
- Preslab
- Lantai Jetty
2.Seawall
Seawall
(Memperkuat tebing pantai) adalah
struktur perlindungan pantai yang diletakkan sejajar garis pantai yang
berfungsi menahan gelombang penuh dan sebagai penahan timbunan tanah. Seawall
biasanya digunakan untuk melindungi pantai terhadap gelombang yang perlindungan
terhadap gelombang cukup besar. Seawall hampir serupa dengn revetment (stuktur
pelindung pantai yang dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan
miring), yaitu dibuat sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif
tegak atau lengkung. Seawall juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang
berfungsi sebagai pelindung/penahan terhadap kekuatan gelombang. Seawall pada
umumnya dibuat dari konstruksi padat seperti beton, turap baja/kayu, pasangan
batu atau pipa beton sehingga seawall tidak meredam energi gelombang, tetapi
gelombang yang memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan
menyebabkan gerusan pada bagian tumitnya.
Laut

A Revetmen
t
Garis
Pantai
A
Concrete
Potongan A - A
Filter
Garis Pantai

Batu pelindung kaki
|
||
Timbunan
|
Ombak
|
|
Muka tanah asli
Turap baja
Pondasi tiang
Gambar Salah
satu bentuk konstruksi Seawall
3.Revetment
Revetment
atau didinding pantai adalah bangunan yang memisahkan daratan dan perairan
pantai, yang terutama berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap erosi dan
limpasan gelombang (overtopping) ke darat. Daerah yang dilindungi adalah
daratan tepat di belakang bangunan. Permukaan bangunan yang mengahadap arah
datangnya gelombang dapat berupa sisi vertikal atau miring. Dinding pantai
biasanya berbentuk dinding vertikal, sedang revetment mempunyai sisi miring.
Bangunan ini ditempatkan sejajar atau hampir sejajar dengan garis pantai dan
bisa terbuat dari pasangan batu, beton, tumpukan pipa (buis) beton, turap,
kayu, atau tumpukan batu. Gambar 2.5 menunjukkan penempatan revetment dan
bentuk tampang lintangnya. Bangunan tersebut terbuat dari tumpukan batu dengan
lapis luarnya terdiri dari batu dengan ukuran yang lebih besar.
Dalam
perencanaan revetment, perlu ditinjau fungsi dan bentuk bangunan, lokasi,
panjang, tinggi, stabilitas bangunan, dan tanah fondasi, elevasi muka air baik
di depan maupun di belakang bangunan, ketersediaan bahan bangunan, dan
sebagainya.
Fungsi
bangunan akan menentukan pilihan bentuk. Permukaan bangunan dapat berbentuk
sisi tegak, miring, lengkung atau bertangga. Bangunan sisi tegak dapat juga
digunakansebagai dermaga atau tempat penambatan kapal. Tetapi sisi tegak kurang
efektif terhadap serangan gelombang terutama terhadap limpasan dibanding dengan
bentuk lengkung (konkaf). Pemakaian sisi tegak dapat mengakibatkan erosi yang
cukup besar atau dasar bangunan berada di air dangkal. Untuk mencegah erosi
tersebut, diperlukan perlindungan didasar bangunan yang berupa batu dengan
ukuran dan gradasi tertentu. Untuk mencegah keluarnya butir-butir tanah halus
melalui sela-sela batuan yang dapat berakibat terjadinya penurunan bangunan, pada
dasar fondasi diberi lapis geotextile. Sisi miring dan kasar dapat
menghancurkan dan menyerap energi gelombang, mengurangi kenaikan gelombang,
(wave runup), limpasan gelombang dan erosi dasar. Bangunan dengan sisi lengkung
konkaf adalah yang paling efektif untuk mengurangi limpasan gelombang. Apabila
puncak bangunan digunakan untuk jalan atau maksud lain, bentuk ini merupakan
yang paling baik untuk perlindungan puncak bangunan.
Seperti
telah dijelaskan bahwa salah satu fungsi utama revetment adalah menahan
terjadinya limpasan gelombang. Air yang melimpas di belakang bangunan akan
terinfiltrasi melalui permukaan tanah dan mengalir kembali ke laut. Apabila
perbedaan elevasi muka air di belakang dan di depan bangunan cukup besar dapat
menimbulkan kecepatan aliran cukup besar yang dapat menarik butiran tanah di
belakang dan pada fondasi bangunan (piping). Keadaan ini dapat mengakibatkan
rusak/runtuhnya bangunan. Penaggulangan dari keadaan tersebut dapat dilakukan
dengan 1) membuat elevasi puncak bangunan cukup tinggi sehingga tidak terjadi
limpasan, 2) di belakang bangunan dilindungi dengan lantai beton atau aspal dan
dilengkapi dengan saluran drainase, atau 3) dengan membuat konstruksi yang
dapat menahan terangkutnya butiran tanah/pasir, misalnya dengan menggunakan
geotextile yang berfungsi sebagai saringan.
Di dalam
perencanaan revetement perlu diperhatikan kemungkinan terjadinya erosi di kaki
bangunan. Kedalaman erosi yang terjadi tergantung pada bentuk sisi bangunan,
kondisi gelombang dan sifat tanah dasar. Untuk melindungi erosi tersebut maka
pada kaki bangunan ditempatkan batu pelindung. Selain itu pada bangunan sisi
tegak harus dibuat turap yang terpancang di bawah sisi depan bangunan yang
berfungsi untuk mencegah gerusan di bawah bangunan.Kedalaman erosi maksimum
terhadap tanah dasar asli adalah sama dengan tinggi gelombang maksimum yang
mungkin terjadi di depan bangunan.
Gambar di
atas adalah dinding pantai, yang bisa terbuat dari beton atau pasangan batu.
Bangunan masif ini digunakan untuk menahan gelombang besar dan tanah dasar
relatif kuat. Apabila tanah dasar relatif lunak, maka diperlukan fondasi
tiang.
Beberapa
bentuk dinding pantai/Revetment
|
Gambar di
samping adalah dinding pantai dengan sisi tegak yang bisa terbuat dari turap
baja, kayu atau bambu. Bangunan ini dapat juga dimanfaatkan sebagai dermaga
untuk merapat atau bertambatnya perahu-perahu/kapal kecil pada saat laut
tenang. Untuk menahan tekanan tanah di belakangnya, turap tersebut diperkuat
dengan angker. Kaki bangunan harus dilindungi dengan batu pelindung.
Beberapa
bentuk dinding pantai/Revetment
|
Gambar di
samping adalah contoh dinding pantai yang terbuat dari tumpukan bronjong.
Bronjong adalah anyaman kawat berbentuk kotak yang didalamnya diiisi batu..
Bangunan ini bisa menyerap energi gelombang, sehingga elevasi puncak bangunan
bisa rendah (runup kecil). Kelemahan bronjong adalah korosi dari kawat anyaman,
yang merupakan faktor pembatas dari umur bangunan. Supaya bisa lebih awet,
kawat anyaman dilapisi dengan plastik.
Gambar di
atas adalah revetment dari tumpukan batu pecah yang dibuat dalam beberapa
lapis. Lapis terluar merupakan lapis pelindung terbuat dari batu dengan ukuran
besar yang direncanakan mampu menahan seranggan gelombang. Lapis di bawahnya
terdiri dari tumpukan batu dengan ukuran yang lebih kecil. Bangunan ini
merupakan konstruksi fleksibel yang dapat mengikuti penurunan atau konsolidasi
tanah dasar. Kerusakan yang terjadi seperti longsornya batu pelindung, mudah
diperbaiki dengan menambah batu pelindung tersebut. Oleh karena itu diperlukan
persediaan baut pelindung di lokasi bangunan.
Gambar di
atas dalah revetment yang terbuat dari tumpukan pipa (buis) beton. Bangunan
pelindung pantai dari susunan pipa beton telah banyak digunakan di
Indonesia, seperti beberapa pantai di Manado, Pangandaran, Pekalongan, Tuban,
Bali, dan beberapa daerah lainnya. Bangunan ini terbuat dari pipa beton yang
berbentuk bulat, yang banyak dijumpai di pasaran dan biasanya digunakan untuk
membuat gorong-gorong
4. Groin
Groin adalah banguna pelindung pantai yang biasanya
dibuat tegak lurus garis pantai dan berfungsi untuk menahan transpor sedimen
sepanjang pantai sehingga bisa mengurangi/menghentikan erosi yang terjadi.
Bangunan ini juga bisa digunakan untk menahan masuknya transport sedimen
sepanjang pantai ke pelabuhan atau muara sungai. Groin yang ditempatkan di
pantai akan menahan gerak sedimen tersebut sehingga sedimen mengendap di sisi
sebelah hulu ( terhadap arah transport sedimen sepanjang pantai ). Di
sebelah hilir groin angkutan sedimen masih tetap terjadi sementara suplai dari
sebelah hulu terhalang oleh bangunan, akibatnya daerah di hilir groin mengalami
deficit sedimen sehingga pantai mengalami erosi. perlindungan pantai dengan
menggunakan satu buah groin tidak efektif. Biasanya perlindungan pantai
dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa groin
yang ditempatkan dengan jarak tertentu.
Groin tunggal dan perubahan garis pantai yang
ditimbulkan
Groin dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu tipe lurus, tipe T dan
tipe L. Menurut kontruksinya groin dapat berupa tmpukan batu, caisson beton,
turap, tiang yang dipancang berjajar, atau tumpukan buis beton yang didalamnya
diisi beton.
Groin tipe lurus
Groin tipe L
Di dalam perencanaan groin masih dimungkinkan terjadinya suplai pasir melintasi
groin ke daerah hilir. Pasir dapat melintasi groin dengan melewati sisi atasnya
(overpassing) atau melewati ujungnya (endpassing).
Groin memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut :
*
Kelebihan :
-Mampu
menahan transpor sedimen sepanjang pantai
-Groin
tipe T dapat digunakan sebagai inspeksi dan untuk keperluan wisata
*Kelemahan
:
-Pembangunan
groin pada pantai yang tererosi akibat onshore offshore transpor dapat mempercepat
erosi tersebut
-Perlindungan
pantai dengan groin dapat menyebabkan erosi di daerah hilir


B.Lepas
Pantai
1.Breakwater
Sebenarnya
breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe
adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di
beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan
groin dan jetty. Penjelasan lebih rinci mengenai pemecah gelombang sambung
pantai lebih cenderung berkaitan dengan palabuhan dan bukan dengan perlindungan
pantai terhadap erosi. Selanjutnya dalam tinjauan lebih difokuskan pada pemecah
gelombang lepas pantai.
Breakwater
atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat
sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi
dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga
terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport
sedimen sepanjang pantai.
Seperti
disebutkan diatas bahwa pemecah gelombang lepas pantai dibuat sejajar pantai
dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai, maka tergantung pada panjang
pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari satu
pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas
pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.
Fungsi
Bangunan
ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dari serangan
gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai. Perlindungan oleh
pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi gelombang
yang sampai di perairan di belakang bangunan. Karena pemecah gelombang ini
dibuat terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih di dalam zona gelombang
pecah (breaking zone). Maka
bagian sisi luar pemecah gelombang memberikan perlindungan dengan meredam
energi gelombang sehingga gelombang dan arus di belakangnya dapat dikurangi.
Gelombang
yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian energinya akan
dipantulkan (refleksi), sebagian diteruskan (transmisi) dan sebagian
dihancurkan (dissipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan
dasar dan lain-lainnya. Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan,
dihancurkan dan diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang (periode,
tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus dan
kasar, lulus air dan tidak lulus air) dan geometrik bangunan peredam
(kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan)
Berkurangnya
energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di
daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari
daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di
belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.
Material
Untuk
material yang digunakan tergantung dari tipe bangunan itu sendiri. Seperti
halnya bangunan pantai kebanyakan, pemecah gelombang lepas pantai dilihat dari
bentuk strukturnya bisa dibedakan menjadi dua tipe yaitu: sisi tegak dan sisi
miring.
Untuk
tipe sisi tegak pemecah gelombang bisa dibuat dari material-material seperti
pasangan batu, sel turap baja yang didalamnya di isi tanah atau batu, tumpukan
buis beton, dinding turap baja atau beton, kaison beton dan lain sebagainya.

Berbagai
jenis breakwater sisi tegak
Dari
beberapa jenis tersebut, kaison beton merupakan material yang paling umum di
jumpai pada konstruksi bangunan pantai sisi tegak. Kaison beton pada pemecah
gelombang lepas pantai adalah konstruksi berbentuk kotak dari beton bertulang
yang didalamnya diisi pasir atau batu. Pada pemecah gelombang sisi tegak kaison
beton diletakkan diatas tumpukan batu yang berfungsi sebagai fondasi. Untuk
menanggulangi gerusan pada pondasi maka dibuat perlindungan kaki yang terbuat
dari batu atau blok beton :
Sementara
untuk tipe bangunan sisi miring, pemecah gelombang lepas pantai bisa dibuat
dari beberapa lapisan material yang di tumpuk dan di bentuk sedemikian rupa
(pada umumnya apabila dilihat potongan melintangnya membentuk trapesium)
sehingga terlihat seperti sebuah gundukan besar batu, Dengan lapisan terluar
dari material dengan ukuran butiran sangat besar.

Breakwater
sisi miring
Dari
gambar dapat kita lihat bahwa konstruksi terdiri dari beberapa lapisan yaitu:
- Inti(core) pada umumnya terdiri dari agregat galian kasar, tanpa partikel-partikel halus dari debu dan pasir.
- Lapisan bawah pertama(under layer) disebut juga lapisan penyaring (filter layer) yang melindungi bagian inti(core)terhadap penghanyutan material, biasanya terdiri dari potongan-potongan tunggal batu dengan berat bervariasi dari 500 kg sampai dengan 1 ton.
- Lapisan pelindung utama (main armor layer) sepertinamanya, merupakan pertahanan utama dari pemecah gelombang terhadap serangan gelombang pada lapisan inilah biasanya batu-batuan ukuran besar dengan berat antara 1-3 ton atau bisa juga menggunakan batu buatan dari beton dengan bentuk khusus dan ukuran yang sangat besar seperti tetrapod, quadripod, dolos, tribar, xbloc accropode dan lain-lain
Secara umum, batu buatan dibuat dari beton tidak
bertulang konvensional kecuali beberapa unit dengan banyak lubang yang
menggunakan perkuatan serat baja. Untuk unit-unit yang lebih kecil, seperti
Dolos dengan rasio keliling kecil, berbagai tipe dari beton berkekuatan tinggi
dan beton bertulang (tulangan konvensional, prategang, fiber, besi,
profil-profil baja) telah dipertimbangkan sebagai solusi untuk meningkatkan
kekuatan struktur unit-unit batu buatan ini. Tetapi solusi-solusi ini secara
umum kurang hemat biaya, dan jarang digunakan.
*Kelebihan
:
• Tidak
dibangun sepanjang garis pantai yang akan dilindungi sehingga volume bahan yang
lebih sedikit..
• Berfungsi
juga untuk mengurangi ketinggian dan meredam energi gelombang.
• Berfungsi
untuk menahan laju sedimen ke arah laut
*Kelemahan
:
• Proses
pembangunan relatif lebih sulit dikarenakan pembangunan dilakukan terpisah dari
pantai sehingga membutuhkan teknik khusus guna menempatkan peralatan
konstruksi.
•
Membutuhkan waktu agar dapat bekerja sesuai dengan fungsinya karena harus
menunggu terjadinya tombolo.
2.Bulkhead
Bulkhead
(turap baja) adalah struktur perlindungan pantai yang diletakkan sejajar garis
pantai yang berfungsi untuk melindungi tanah dari gempuran gelombang juga
melindungi terjadinya kelongsoran (sliding) tanah, terutama tanah hasil
reklamasi. Bangunan ini digunakan untuk perlindungan terhadap
gelombang yang sedang
Ombak
|
Timbunan
|
||
Muka
|
|||
Batu
|
Kabel
|
Tanah
Asli
|
|
Pelindung
|
|||
Turap Baja
|
Tiang Kayu
|
||

Gambar BULKHEAD (Turap Baja)
3.Terumbu Buatan
Terumbu buatan yang dikembangkan pertama kali di
Selandia Baru mulai tahun 1996, energi gelombang akan berkurang sampai 70
persen ketika sampai di pantai. Pembangunan konstruksi di bawah laut itu juga
memungkinkan tumbuhnya terumbu karang baru. Terumbu buatan (artificial reef)
bukanlah hal baru, di Jepang dan Amerika usaha ini telah dilakukan lebih dari
100 tahun yang lalu. Mula-mula dilakukan dengan menempatkan material natural
berukuran kecil sebagai upaya untuk menarik dan meningkatkan populasi ikan. Di
Indonesia, terumbu buatan mulai disadari peranan dan kehadirannya oleh
masyarakat luas sejak tahun 1980-an, pada saat dimana Pemda DKI. Jakarta
menyelenggarakan program bebas becak, dengan merazia seluruh becak yang
beroperasi di ibu kota dan kemudian mengalami kesulitan dalam penampungannya,
sehingga pada akhirnya bangkai becak tersebut dibuang ke laut.
Berbagai macam cara, baik tradisional maupun modern,
bentuk dan bahan telah digunakan sebagai terumbu buatan untuk meningkatkan
kualitas habitat ikan dan biota laut lainnya.
Saat ini sedang terjadi pergeseran paradigma rekayasa
pantai dari pendekatan rekayasa secara teknis yang lugas (hard engineering
approach) ke arah pendekatan yang lebih ramah lingkungan (soft engineering
approach). Salah satu contoh misalnya adalah bangunan pemecah gelombang (breakwater)
yang semula ambangnya selalu terletak di atas muka air laut, kini diturunkan
elevasinya hingga terletak dibawah muka air laut.
Kubus Beton
Tumpuk Terlepas garis pantai terlindungi atau tidak, upaya menghentikan
terjadinya abrasi secara terus menerus perlu dilakukan langkah-langkah
penanggulangannya. Terdapat banyak metode dalam penanggulangan abrasi namun
prinsip pokok penanggulangannya adalah memecah gelombang atau meredam energi
gelombang yang terjadi. Untuk mendapatkan type pemecah/peredam energi gelombang
yang efektif perlu dilakukan pengkajian yang mendalam terhadap :
- Sifat dari pada karakteristik dan tinggi gelombang
- Kondisi tanah
- Pasang surut Bathimetry dan gradient pantai
Memperlihatkan
kondisi tanah dan fungsi dari pada Breakwater itu sendiri, maka type
pemecah/peredam energi gelombang ada bermacam-macam dan salah satunya adalah
type box-beton (kubus beton), tipe ini memiliki beberapa keuntungan seperti :
Dari segi
teknis sangat efektif sebagai peredam energi gelombang Kubus Beton memiliki
perbedaan berat jenis sekitar 2,4 kali dari berat jenis air atau sekitar 2,4
ton untuk 1 m3 beton
Dari segi
pelaksanaan data dibuat di tempat dan mudah dalam penataan. Bentuk kubus
memudahkan kita untuk menata bentuk breakwater sesuai keinginan kita. Kadang
breakwater murni kita gunakan sebagai pemecah gelombang namun kita dapat juga
menyusunnya hanya untuk mengurangi energi gelombangnya saja dengan bentuk
susunan berpori. Untuk kondisi tertentu dari segi biaya jauh lebih murah. Untuk
daerah-daerah yang tidak memiliki tambang kelas C yang menyangkut batu gunung
mulai berat 5 kg – 700 kg keputusan untuk menggunakan kubus beton dapat
membantu dan mengurangi biaya pengadaan dan mobilisasinya.
4.Tanjung Buatan
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun di
sepanjang ujung pantai mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik strategis,
yang memungkinkan proses-proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan
yang tersisa. Hal ini secara signifikan lebih murah daripada melindungi seluruh
bagian depan dan dapat memberikan perlindungan sementara atau jangka panjang
dengan aktif dari berbagai macam resiko. Tanjung sementara dapat dibentuk
dari gabions atau kantong pasir, namun umurnya biasanya tidaklah panjang
antara 1 sampai 5 tahun
Tanjung buatan berfungsi menstabilkandaerah pesisir
pantai, membentuk garis pantai semakin stabil, garis pantai menjadi lebih
menjorok sehingga energi gelombang akan hilang pada daerah shoreline dan
akhirnya membentuk pesisir rencana yang lebih stabil dan dapat berkembang.
Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung. struktur pendek
dengan celah panjang akan memberikan perlindungan lokal tetapi tidak mungkin
mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan. Jika erosi berlangsung terus-menerus
tanjung mungkin perlu diperpanjang atau dipindahkan untuk mencegah kegagalan
struktural, meskipun tanjung buatan akan terus memberikan perlindungan sebagai
breakwaters perairan dekat pantai.
Simak Video berikut ini, selamat menikmati 😊
NB: Diambil dari Berbagai Sumber,terima kasih 😉
NB: Diambil dari Berbagai Sumber,terima kasih 😉